BREAKING NEWS

Selasa, 18 November 2014

Desa Bedulu-Gianyar Sarat Potensi

Bedulu memiliki peran strategis dalam lintas usaha pariwisata Bali. Berada pada jalur lintasan antara kota Denpasar  dan Kintamani, menjadikan desa pakraman Bedulu memiliki modal penting dalam kiprah usaha pariwisata.  Pentingnya  peran desa pakraman Bedulu dalam perjalanan sejarah Bali menjadikan desa kuna ini berpotensi untuk lbih dikembangkan. Terbukti, desa pakraman Bedulu telah ditetapkan Gubernur Bali sebagai salah satu desa wisata di Bali.

Penetapan desa pakraman Bedulu sebagai desa wisata di Bali, telah didasarkan pada keunikan dan keindahan alam desa Bedulu yang sudah dikenal sejak kehidupan jaman pra-sejarah. Sebagai daerah pemukiman pada jaman itu, dibuktikan adanya ditemukan tinggalan benda purbakala berupa peti batu, sarcopagus, di rumah warga Banjar Tengah I Gusti Ketut Alit. Temuan ini membuktikan wilayah Bedulu ketika itu sudah dipilih sebagai wilayah pemukiman. Keputusan ini tentu saja ditunjang berbagai pertimbangan positif lain, baik perimbangan untuk kelangsungan hidup, sisi keamanan maupun pertimbangan lain. Ketika itu wilayah Bedulu telah memenuhi kriteria yang disepakati.

Keputusan untuk hidup menetap di jalam masa silam itu, menjadi modal penting dalam kehidupan selanjutnya. Terbukti di desa pakraman Bedulu dipilih menjadi pusat aktifitas perkotaan, seiring dibangunnya pusat pemerintahan kerajaan di awal abad ke-sepuluh silam. Kerajaan yang selanjutnya dikenal dengan nama Kerajaan Bedahulu itu, tidak hanya mewilayahi Bali namun sudah mampu meluaskan kekuasaannya hingga sejumlah wilayah bali dan sekitarnya. Pusat kerajaan Bedahulu yang kini disebut pula dengan nama Bedulu, menjadikan desa ini menjadi sebagai pusat aktifitas masyarakat. Sebagai pusat perkotaan, dengan fasilitas dan sarana komunal, menjadikan Bedulu tampil sebaagai daerah tujuan wisata, baik bagi masyarakat pedesaan maupun warga Bali bahkan masyarakat dunia.

Tidak berhenti sampai di sana, ketika bercokolnya kolonialisme menguasai nusantara, Bedulu menjadi salah satu wilayah penting didatangi dan dikunjungi. Minat pengunjung dari warga kolonial dan warga dunia ketika itu, tidak semata-mata kepentingan politik. Karena kedatangan warga asing di Bedulu sangat tertarik dengan potensi yang ada, namun didorong peran penting Bedulu dalam catatan sejarah masa silam. Sebagai daerah perkotaan dan sentra kerajaan besar, di Bedulu dijumpai beragam budaya. Sehingga kedatangan warga asing dari berbagai golongan ini melahirkaan proses persilangan budaya dan pemupukan budaya lokal sehingga tumbuh dan dikenal masyarakat luas.

Seperti halnya tari kecak, berkat gubahan dan sentuhan seni yang dilakukan antroplog Rudlp Bonnet tari asli warga Bedulu tampil menjadi ikon pentas wisata hingga kini. Tari legong khas Bedulu dengan gaya lelasemannya, telah menjajal lantai pentas di sejumlah negara di dunia. Karya- karya pelukis tradisional yang suntuk dengan konsep ngayah, akhirnya diminati wisatawan manca negara yang berkunjung di desa Bedulu. Sejumlah perupa dari warga Bedulu didaulat menorehkan karya seninya, tidak hanya sejumlah bangunan monumental di tanah, beberapa karya perupa Bedulu dilibatkan dalam beberapa karya seni rupa dan bangunan di luar negeri.

Bercermin dari fakta yang ada, di awal kepemimpinan Presiden Suharto juga menjatuhkan pilihanya di Bedulu untuk pengembangan awal sektor pariwisata Bali bahkan Nasional. Dibangunnya Mandala Wisata di tahun 1970-an menjadi keputusan Pak Harto dalam pengembangan awal sektor wisata nasional. Karena berawal dari pembangunan kawasan objek wisata Mandala Wisata Bedulu, usaha pariwisata yang dikenal sebagai industri tanpa asap di tanah air terus berkembang. Tidak hanya di desa Bedulu, sejumlah objek wsiata yang ada terus dikelola dan dimanajemen untuk pengembangannya. Beberapa potensi yang dimiliki sebuah wilayah juga ditata untuk menambah daya tarik serta meningatkan angka kunjungan wisata. Bahkan beberapa objek dan daya tarik baru dieksplorasi guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan warga.

Keputusan Gubernur Bali menjadikan desa pakraman Bedulu sebagai desa wisata, tentunya tidak akan dapat berlangsung simultan tanpa dukungan serta petran aktif seluruh warganya. Karena Bali yang mengikrarkan diri sebagai daerah tujuan wisata dunia telah berkomitmen untuk mengembangkan wisata Bali yang ditunjang budaya Bali dengan dukungan aktifitas beragama warganya yang didominasi sebagai pemeluk Agama Hindu.

Desa Bedulu yang didaulat sebagai desa wisata, tentunya memikul beban berat dalam mengembangkan dan menata sektor pariwisatanya yang didukung budaya dan agama Hindu.  Mencapai tujuannya ini, Bedulu dituntut menyatukan visi dan misi dalam menunjang pancapaian tersebut. Setidaknya mampu tercipta kebersamaan dalam rancaangan awal, pelaksanaan prosesnya sampai pelaksanaan dan komitmen untuk menjaga kelangsungan Bedulu sebagai desa wisata dengan dukungan budayanya dan agama Hindu yang kuat.

Pentingnya komitmen dan kesatuan langkah ini, penataan serta kesadaran seluruh warga terbangun dalam menata dan mengembangkan desa wisata. Karena sebuah desa wisata setidaknya harus ditunjang sapta pesona. Kebersihan , sopan santun,

Posting Komentar