Daya Tarik Tempat Wisata Goa Gajah di Pulau Bali
Ditulis oleh Agus Siswoyo pada tanggal 21.05.2012 | Komentar
Goa Gajah adalah satu diantara sekian banyak tempat wisata di Bali yang mempesona para wisatawan. Berkunjung ke Goa Gajah serasa menelusuri masa lalu kebudayaan Bali sejak jaman purba. Pemandu wisata (tour guide) yang membimbing liburan kami di Bali banyak bercerita tentang obyek wisata di Bali yang satu ini. Goa Gajah terletak di desa Bedulu Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Obyek wisata ini berada tak jauh dari Ubud, Bali. Gua kuno ini termasuk dalam salah satu situs bersejarah yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia.
Begitu datang di lokasi gua, para wisatawan memandang sekeliling Goa Gajah. Amazing! Panorama di depan mata menampakkan sebuah gua dengan pahatan indah. Goa Gajah dibangun dengan tujuan dijadikan sebagai pusat peribadatan masyarakat Bali kuno. Pada bagian luar pura kuno ini terdapat kolam pancuran yang berukuran cukup besar. Wisatawan bisa melihat ke dalam bilik kolam. Disana terlihat dengan jelas pancuran air yang mengalir dari badan beberapa arca yang berdiri berjajar seolah menyambut kunjungan wisawatan.
Daya Tarik Tempat Wisata Goa Gajah di Pulau Bali
Goa Gajah dan Koleksi Ratusan Arca Batu
Arca di halaman depan Goa Gajah terdiri dari dewa dewi dalam mitologi Hindu. Bentuk pahatan arca tersebut khas Bali. Klasik, anggun, dan sempurna. Sungguh Pulau Bali memang Pulau Dewata yang sebenarnya. Arca tersebut asli dibuat pada jaman kuno, bukan dibuat oleh seniman Bali masa kini. Masyarakat Bali yang religius sangat menjaga keaslian dan kelestarian tempat wisata Goa Gajah sehingga sebagian besar area tersebut dibiarkan alami.
Jalan-jalan ke Goa Gajah Bali tidak akan lengkap kalau tidak masuk ke dalam pura kuno tersebut. Terdorong oleh rasa penasaran ada apa di dalam pura gua batu itu, wisatawan pun bertanya kepada pemandu wisata yang asli Bali itu. Apakah turis yang berkunjung boleh masuk ke dalam pura? Tour guide itu menjelaskan tidak ada larangan bagi wisatawan untuk masuk ke dalam pura batu Goa Gajah. Meski demikian, terdapat sejumlah aturan yang harus dipatuhi oleh pengujung. Apa saja aturan masuk pura Goa Gajah?
Masyarakat Hindu yang melestarikan pura bersejarah Goa Gajah memiliki falsafah Tri Kaya Parisudha. Arti falsafah tersebut adalah menjaga pikiran, ucapan dan tindakan agar tetap bersih. Itulah aturan tidak tertulis yang wajib dipatuhi oleh setiap wisatawan yang akan masuk ke Goa Gajah. Goa Gajah diperkirakan dibangun pada abad ke-10 Masehi. Fungsi Goa Gajah pada awalnya untuk tempat bertapa. Maka tidak mengherankan bila tempat wisata di Bali ini memiliki koleksi ratusan arca bersejarah.
Daya Tarik Tempat Wisata Goa Gajah di Bali Indonesia
Goa Gajah Simbol Kerukunan Agama di Bali
Fakta unik dan menarik dari Goa Gajah adalah arca yang berada di dalam gua bukan hanya berupa dewa-dewi agama Hindu, tetapi juga terdapat arca Buddha. Dari sini timbul dugaan bahwa pada masa itu telah tumbuh toleransi beragama yang kuat antara pemeluk agama Hindu dan Buddha di Bali. Kedua agama tersebut bisa hidup berdampingan secara rukun dan berbagi tempat ibadah. Kerukunan antar umat beragama tersebut bukan hanya terjadi pada masa lalu, tetapi juga terjalin sampai sekarang. Hal ini terbuksi dengan dibiarkannya arca Buddha bersanding dengan arca agama Hindu di Goa Gajah.
Semakin masuk ke dalam area Goa Gajah, suasana yang bisa kita rasakan semakin sepi. Entah karena waktu itu banyak wisatawan yang memutuskan hanya melihat-lihat bagian luar, atau memang aura mistis pura selalu demikian. Yang jelas, kesan sunyi, teduh, tenang, dan angker akan terasa begitu kita memasuki lorong yang berceruk-ceruk pada bagian dalam. Buat wisatawan yang takut kegelapan, disarankan membawa penerangan (misalnya lampu senter) sejak berangkat. Turis yang ingin mengenal lebih jauh makna dibalik posisi arca bisa bertanya kepada pemandu wisata.
Cara meletakkan arca pada bagian gua adalah dengan membuat ceruk-ceruk batu. Tampilannya mirip dengan cara kita menyimpan koleksi buku pada lemari pajangan. Hanya saja kali ini kondisi dan bahan yang dipakai adalah bebatuan pegunungan cadas. Salah satu arca yang menarik perhatian wisatawan adalah arca Ganesha. Ganesha adalah lambang Dewa Kebijaksanaan dalam mitologi Hindu. Seperti yang kita ketahui, Ganesha adalah manusia yang berkepala gajah. Ia merupakan putra Dewa Syiwa yang memiliki kesaktian, keluhuran budi, sekaligus kepandaian. Arca Ganesha ini berusia ribuan tahun dan memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Kakayaan seni dan budaya Bali sudah terkenal sampai ke mancanegara. Alam yang indah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi iklim wisata di Bali. Jutaan turis domestik dan asing setiap tahun berbondong-bondong liburan ke Bali. Goa Gajah menjadi satu diantara sekian banyak keindahan Pulau Bali yang wajib kita nikmati dan kita lestarikan. Mari jelajahi keindahan budaya Indonesia
Ditulis oleh Agus Siswoyo pada tanggal 21.05.2012 | Komentar
Goa Gajah adalah satu diantara sekian banyak tempat wisata di Bali yang mempesona para wisatawan. Berkunjung ke Goa Gajah serasa menelusuri masa lalu kebudayaan Bali sejak jaman purba. Pemandu wisata (tour guide) yang membimbing liburan kami di Bali banyak bercerita tentang obyek wisata di Bali yang satu ini. Goa Gajah terletak di desa Bedulu Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Obyek wisata ini berada tak jauh dari Ubud, Bali. Gua kuno ini termasuk dalam salah satu situs bersejarah yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia.
Begitu datang di lokasi gua, para wisatawan memandang sekeliling Goa Gajah. Amazing! Panorama di depan mata menampakkan sebuah gua dengan pahatan indah. Goa Gajah dibangun dengan tujuan dijadikan sebagai pusat peribadatan masyarakat Bali kuno. Pada bagian luar pura kuno ini terdapat kolam pancuran yang berukuran cukup besar. Wisatawan bisa melihat ke dalam bilik kolam. Disana terlihat dengan jelas pancuran air yang mengalir dari badan beberapa arca yang berdiri berjajar seolah menyambut kunjungan wisawatan.
Daya Tarik Tempat Wisata Goa Gajah di Pulau Bali
Goa Gajah dan Koleksi Ratusan Arca Batu
Arca di halaman depan Goa Gajah terdiri dari dewa dewi dalam mitologi Hindu. Bentuk pahatan arca tersebut khas Bali. Klasik, anggun, dan sempurna. Sungguh Pulau Bali memang Pulau Dewata yang sebenarnya. Arca tersebut asli dibuat pada jaman kuno, bukan dibuat oleh seniman Bali masa kini. Masyarakat Bali yang religius sangat menjaga keaslian dan kelestarian tempat wisata Goa Gajah sehingga sebagian besar area tersebut dibiarkan alami.
Jalan-jalan ke Goa Gajah Bali tidak akan lengkap kalau tidak masuk ke dalam pura kuno tersebut. Terdorong oleh rasa penasaran ada apa di dalam pura gua batu itu, wisatawan pun bertanya kepada pemandu wisata yang asli Bali itu. Apakah turis yang berkunjung boleh masuk ke dalam pura? Tour guide itu menjelaskan tidak ada larangan bagi wisatawan untuk masuk ke dalam pura batu Goa Gajah. Meski demikian, terdapat sejumlah aturan yang harus dipatuhi oleh pengujung. Apa saja aturan masuk pura Goa Gajah?
Masyarakat Hindu yang melestarikan pura bersejarah Goa Gajah memiliki falsafah Tri Kaya Parisudha. Arti falsafah tersebut adalah menjaga pikiran, ucapan dan tindakan agar tetap bersih. Itulah aturan tidak tertulis yang wajib dipatuhi oleh setiap wisatawan yang akan masuk ke Goa Gajah. Goa Gajah diperkirakan dibangun pada abad ke-10 Masehi. Fungsi Goa Gajah pada awalnya untuk tempat bertapa. Maka tidak mengherankan bila tempat wisata di Bali ini memiliki koleksi ratusan arca bersejarah.
Daya Tarik Tempat Wisata Goa Gajah di Bali Indonesia
Goa Gajah Simbol Kerukunan Agama di Bali
Fakta unik dan menarik dari Goa Gajah adalah arca yang berada di dalam gua bukan hanya berupa dewa-dewi agama Hindu, tetapi juga terdapat arca Buddha. Dari sini timbul dugaan bahwa pada masa itu telah tumbuh toleransi beragama yang kuat antara pemeluk agama Hindu dan Buddha di Bali. Kedua agama tersebut bisa hidup berdampingan secara rukun dan berbagi tempat ibadah. Kerukunan antar umat beragama tersebut bukan hanya terjadi pada masa lalu, tetapi juga terjalin sampai sekarang. Hal ini terbuksi dengan dibiarkannya arca Buddha bersanding dengan arca agama Hindu di Goa Gajah.
Semakin masuk ke dalam area Goa Gajah, suasana yang bisa kita rasakan semakin sepi. Entah karena waktu itu banyak wisatawan yang memutuskan hanya melihat-lihat bagian luar, atau memang aura mistis pura selalu demikian. Yang jelas, kesan sunyi, teduh, tenang, dan angker akan terasa begitu kita memasuki lorong yang berceruk-ceruk pada bagian dalam. Buat wisatawan yang takut kegelapan, disarankan membawa penerangan (misalnya lampu senter) sejak berangkat. Turis yang ingin mengenal lebih jauh makna dibalik posisi arca bisa bertanya kepada pemandu wisata.
Cara meletakkan arca pada bagian gua adalah dengan membuat ceruk-ceruk batu. Tampilannya mirip dengan cara kita menyimpan koleksi buku pada lemari pajangan. Hanya saja kali ini kondisi dan bahan yang dipakai adalah bebatuan pegunungan cadas. Salah satu arca yang menarik perhatian wisatawan adalah arca Ganesha. Ganesha adalah lambang Dewa Kebijaksanaan dalam mitologi Hindu. Seperti yang kita ketahui, Ganesha adalah manusia yang berkepala gajah. Ia merupakan putra Dewa Syiwa yang memiliki kesaktian, keluhuran budi, sekaligus kepandaian. Arca Ganesha ini berusia ribuan tahun dan memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Kakayaan seni dan budaya Bali sudah terkenal sampai ke mancanegara. Alam yang indah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi iklim wisata di Bali. Jutaan turis domestik dan asing setiap tahun berbondong-bondong liburan ke Bali. Goa Gajah menjadi satu diantara sekian banyak keindahan Pulau Bali yang wajib kita nikmati dan kita lestarikan. Mari jelajahi keindahan budaya Indonesia